Pria yang akrab disapa Atenx tersebut, mengatakan, ada beberapa poin yang ditekankan oleh Rangga, yakni motor sport dengan tampilan retro, tidak mengubah sasis, ergonomi, dan lainnya.
"Bagian kaki-kaki dan tangki tetap mempertahankan bawaan standar. Jadi, proyeknya dimulai dari cover belakang. Di bagian ini bentuknya kita buat seolah-olah single seat. padahal bagian joknya itu kita buatkan cover. Jadi, kalau cover-nya dilepas, ada jok yang bisa dipakai untuk boncengan," kata Atenx.
Materialnya sendiri tidak menggunakan fiber, melainkan pelat galvanis. Menurut Atenx, pelat galvanis itu diperbaiki atau direvisinya lebih mudah, tidak seperti fiber yang harus dicetak ulang.
"Untuk fairing, proses pembuatannya agak rumit dan paling memakan waktu lama. Sebab, dudukan fairing baru harus menyesuaikan dengan fairing lama. Materialnya juga pakai pelat galvanis," ujar Atenx.
Lampu depan pakai tipe halogen sesuai dengan konsepnya. Fairing juga dibuat tidak menutupi semua bagian mesin motor yang proyeknya diberi nama "Time Machine".
"Ubahannya sebenarnya sederhanya, hanya fairing dan buritan saja. Selain itu, knalpot juga ikut diubah menyesuaikan dengan konsepnya," kata Atenx.
