Setiap pengunjung pun wajib memakai sandal khusus, dilarang bersandar di besi pengaman tepi, dan dilarang berfoto dengan meloncat di kaca.
Nuri mengungkapkan, pembangunan jembatan kaca itu membutuhkan waktu selama dua bulan.
"Anggarannya Rp 100 juta, untuk wahana jembatan kaca dan jembatan kayu bengkirai dengan dimensi 2,4 meter x 6,5 meter, serta pembangunan jalan menuju Wahana Ondo Langit," sambung dia.
Nuri optimistis adanya wahana baru ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan yang anjlok selama masa pandemi Covid-19.
"Kunjungan selama pandemi tidak ada 30 persen. Jadi tidak ada pembatasan 50 persen kunjungan karena memang turun drastis selama pandemi," tutur dia.
Adapun, saat ini di Dusun Pagergedog juga tengah dilakukan kajian wisata. Itu karena pemandangan di sana mirip Nepal dan ada permukiman warga yang berjejer rapi di sekitar kaki Gunung Telomoyo.
Selain itu, akan ada pula pembukaan obyek dan wahana wisata, dalam hal ini area camping di Dusun Srandil. Rencananya itu akan dilakukan pertengahan 2021.