Menurut dia, sistem digital pariwisata ini diharapkan akan menjadi rumah bagi pariwisata Flores dan Nusa Tenggara Timur (NTT) secara keseluruhan.
Adapun sistem registrasi online ini akan diujicoba rencananya pada 9 Juni nanti. Registrasi online akan sekaligus mengatur jadwal dan kuota pengunjung.
Selain itu, sistem ini juga dimaksudkan untuk sekaligus mendata identitas wisatawan yang datang dan mampu melacak riwayat perjalanannya.
Shana menekankan pentingnya identifikasi data setiap pengunjung sebagai salah satu upaya memperkuat penerapan tatanan normal baru sektor pariwisata.
"Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan para pengelola destinasi wisata salah satunya dengan BTNK agar secepatnya bisa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan untuk bisa membangun sistem ini," katanya.