9 Merek Ponsel Populer yang Sekarang Tinggal Nama

Ilustrasi ponsel lawas
Konsumen ponsel di era 1990-an tentu akrab dengan Ericsson. Nama perusahaan asal Swedia menjadi salah satu merek beken di masa itu bersama dengan Nokia, namun pamornya lambat laun meredup.

Memasuki abad ke-21, Ericsson kembali bangkit dengan meluncurkan ponsel pintar dengan sistem operasi Symbian, R380, tapi tak berhasil mendongkrak posisinya di pasar.

Ericsson kemudian membagi perusahaan menjadi dua divisi. Produksi dan desain ponsel dialihkan ke Sony Ericsson Mobile Communications, hasil kerja sama dengan Sony.

Sementara, proses pengembangkan software dan hardware yang digunakan sebagai fondasi untuk membuat telepon seluler, dipindahkan ke perusahaan baru yang disebut Ericsson Mobile Platforms (EMP).

Hasil joint venture dengan Sony yang dibentuk pada 2001 ini sempat menelurkan sejumlah ponsel populer dengan aneka fitur inovatif, misalnya seri P800 yang dibekali keypad sekaligus layar sentuh dan stylus.

Lini Xperia Sony yang masih eksis sekarang dirintis di masa Sony Ericsson. Sayang, menurut keterangan di situs Ericsson, penjualan Sony Ericsson yang identik dengan logo lingkaran berwarna hijaunya itu mulai terpuruk pada 2008.

Ericsson mengakui bahwa produknya tak sanggup bersaing dengan iPhone yang merupakan pendatang baru ketika itu. Kemudian, pada 2012, Sony mengakuisisi seluruh saham Ericsson di joint venture tersebut. Riwayat Sony Ericsson pun tamat.

Perusahaan Siemens yang berasal dari Jerman sempat mencoba peruntungan di industri ponsel lewat Siemens Mobile dan berhasil eksis selama beberapa waktu, meski namanya tak sesohor Nokia atau Ericsson.

Sayangnya, kiprah Siemens tak bertahan lama. Pada tahun 2005, Siemens memutuskan untuk menjual divisi ponselnya kepada perusahaan asal Taiwan, BenQ.

Next Post Previous Post
Related Post
Otomotif,Selebritis,Sepakbola,Traveling