Pada model A, ponsel ini akan memiliki semacam scroller atau penggeser pada bagian bingkai ponsel. Dengan mekanisme ini, layar dapat "digulung" ke bagian belakang.
Ini memungkinkan layar dapat semakin panjang ketika digeser tanpa mengubah ketebalan smartphone.
Sementara pada model B terlihat seluruh bagian belakang ponsel dapat digeser bersamaan dengan layar. Mekanisme ini mirip dengan sebuah "laci" sehingga ketika layar digeser keluar, ukurannya akan bertambah luas.
Dihimpun KompasTekno dari GSM Arena, Rabu (22/4/2020), pada bagian punggung ponsel, dua model paten Huawei juga memperlihatkan adanya tiga kamera yang disusun secara vertikal.
Sedangkan di bagian depan, dua paten tersebut tidak memperlihatkan secara detail keberadaan letak kamera.
Meski demikian, hal ini baru sebatas pengajuan paten semata dan belum dapat dipastikan apakah desain tersebut akan benar-benar direalisasikan Huawei dalam waktu dekat.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Huawei memang benar-benar serius menggarap ponsel dengan mekanisme desain layar geser sesuai dengan paten yang baru diajukannya tersebut.